Isak Tangis di Malam Tahlilan Dylan Sahara dan Personel Seventeen, Ifan Tak Lagi Mampu Bendung Air Mata

Tangis ifan pecah saat malam tahlilan

Suasana malam tahlilan Dylan Sahara dan personel Seventeen sangat mengharukan.

Pasalnya beberapa keluarga, rekan, dan termasuk Ifan sendiri terlihat meneteskan air mata.

Isak tangis mereka terlihat tak terbendung saat membacakan untaian doa-doa untuk orang tercintanya.

Air mata mereka tumpah mengenang kepergian orang-orang terkasih yang menjadi korban tsunami Banten.

Terlihat sejumlah selebriti yang turut hadir di acara tahlilan malam itu.

Tommy Kurniawan dan Teuku Wisnu terlihat berada di barisan tengah antara peserta tahlilan yang lain.

Menurut salah satu musisi, sekaligus sahabat Ifan Seventeen, Ifan Govinda mengatakan bahwa malam tahlilan ini diselenggarakan untuk mengirimkan doa ke karibnya yang telah menjadi korban tsunami Banten.

Suasana tahlilan Dylan Sahara dan personel Seventeen
Dalam tayangan di Youtube di kanal Cumicumi, acara yang terlihat pada malam hari itu dikemas dengan doa bersama, yasinan, dan tahlilan.

Ia pun mengungkapkan bahwa Ifan Seventeen merupakan sosok yang tegar.

Ia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tegar seperti Ifan Seventeen saat malam tahlilan itu berlangsung.

"Ifan adalah sosok manusia paling kuat hari ini, mungkin kalau saya sedang di posisi beliau, saya tidak akan setegar itu," ujar sahabat Ifan Seventeen ini.

Ifan Govinda pun mengatakan bahwa pada malam tahlilan ini, ia dan rekan-rekan yang lain juga ikut memberikan dukungan pada Ifan Seventeen karena telah kehilangan rekan kerja dan pasangan hidupnya.

Namun setegar-tegarnya insan, Ifan Seventeen hanyalah manusia biasa.

Saat ada salah seorang rekan yang menghampirinya, ia pun tak kuasa membendung air mata.

Dengan pelukan yang erat, tangis Ifan pecah di malam tahlilan istri dan personel Seventeen.

Sesenggukan, Ifan tak henti-hentinya menangis menitihkan air mata

Ifan tak kuat menahan tangis di pelukan sahabat

Melihat Ifan menangis dipelukannya, sahabatnya itu lantas menepuk-nepuk punggung Ifan seperti menenangkan.

Ifan menjadi satu-satunya personel inti Seventeen yang selamat saat tsunami Banten terjadi.

Seorang ibu terlihat berurai air mata saat acara tahlilan itu berlangsung.

Duka keluarga dari korban tsunami Banten memang terasa sangat mendalam.

Hal ini lantaran bencana alam yang memporak porandakan pesisir selat sunda itu tidak ada yang dapat memprediksi.

Sehingga para keluarga, rekan, dan sahabat yang ditinggalkan merasa sangat kehilangan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.